Senin, 01 Oktober 2012


Tata Cara Pelaksanaan Shalat Fardhu

        Shalat dapat mencegah kekejian dan kemungkaran. “Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar.” (QS. Al-Ankabut: 45) Dari ayat tersebut secara jelas menginformasikan bahwa orang yang melakukan shalat, maka dia akan tercegah perbuatan kekejian dan kemungkaran.

Sebelum seseorang mengerjakan shalat, ada beberapa hal yang harus dilakukan dan diketahui terlebih dahulu. Jika hal-hal ini tidak dikerjakan atau tidak ada maka shalat tidak sah, hal-hal itu yaitu :

a. Suci badannya dari najis dan hadas.
b. Menutup aurat dengan kain yang suci.
c. Berada di tempat yang suci.
d. Telah masuk waktunya.
e. Menghadap kiblat.

Shalat adalah menghadapkan diri secara totalitas kepada Allah, karena itu, selain suci dari hadas, maka wajib pula suci badan, pakaian dan tempat dari najis.
Apabila seseorang telah dalam keadaan suci dari hadas dan najis, maka dia telah siap melaksanakan shalat fardhu, namun harus mengetahui apakah waktu shalat telah sampai untuk dilaksanakan.
Jika diantara kelima hal tidak dapat terpenuhi maka tidak sah shalat yang akan dilaksanakan seseorang.

Ada pun tata cara pelaksanaan shalat sebagai berikut :

 1.Berdiri menghadap ke Kiblat

lalu membaca niat shalat (cukup diucapkan dalam hati saja). sebagai contoh, kita berniat untuk shalat subuh :
Ushalli fardhas shubhi rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa-an (ma’muuman/imaaman) lillahi ta’aala
2.Bertakbiratul ikhram
Takbiratul ihram dengan membaca “Allaahu Akbar” dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu atau telinga dan tatapan mata melihat ke tempat sujud.

Letakkan tangan kanan diatas tangan kiri

3.Membaca doa Istiftah

Allahumma baa’id baini wa baina khotoyaaya kama baa’adta bainal masyriqi wal maghrib.
Allahumma naqqinii min khotooyaaya kamaa yunaqqos tsaubul abyadhu minaddanaasi.
Allahummaghsilnii min khotooyaaya bilmaa i was tsalji wal barodi


Membaca surat Al Fatihah (bacalah basmallah dengan lirih)

Bismillaahirrahmaanirrahiim
alhamdulillaahirabbil’aalamiin

arrahmaanirrahiim
maalikiyawmiddiin
iyyaakana’buduwa-iyyaakanasta’iin
ihdinaashshiraathalmustaqiim
shiraathalladziinaan’amta’alayhim
ghayrilmaghdhuubi’alayhim walaadhdhaalliin
Amiiin

4.Dilanjutkan dengan membaca surat pendek atau membaca ayat-ayat yg ada di Al-Qur’an

dan dibaca pada raka’at pertama dan kedua saja.
Contoh : surat Al Ma’un

ara-aytalladzii yukadzdzibu biddiin
fadzaalikalladzii yadu”u lyatiim
walaa yahudhdhu ‘alaa tha’aami lmiskiin
fawaylun lilmushalliin
alladziina hum ‘an shalaatihim saahuun
alladziina hum yuraauun
wayamna’uuna lmaa’uun

5. Ruku' 

Rukukyaitu membungkukkan badan sehingga membentuk garis siku 900, tangan diletakkan di atas kedua lutut sambil membaca tasbih minimal 3 kali dan thuma'ninah.
Sebelum ruku, disunnahkan untuk ber-thuma’niinah (berdiam sejenak) terlebih dahulu.
Takbir (Allaahu Akbar) dengan mengangkat tangan sejajar bahu atau telinga (gambar 04) dan dilanjutkan dengan Ruku (gambar 05) dengan posisi telapak tangan bertumpu pada dengkul seperti terlihat pada inset.
Setelah thuma’niina pada saat ruku,  lalu kita membaca doa ruku :

Subhaana robbiyal adziimu :  3x ,

atau membaca doa ruku lainnya

6.Bangkit dari ruku (I’tidal) dengan mengangkat kedua tangan sejajar bahu atau telinga sambil mengucapkan Allaahu Akbar, setelah berdiri tegak, letakkan tangan disamping lalu kita ucapkan:

Rabbanaa walakal hamdu ,


7.Dilanjutkan dengan sujud sambil bertakbir.

Sujud, yaitu meletakkan kedua lutut di lantai tempat shalat, telapak kaki didirikan di atas ujung jari kaki, dahi dan hidung menyentuh tanah/lantai/sajadah, sedangkan kedua tangan terletak di sisi kepala. Jari-jari tangan dihadapkan lurus ke kiblat melekat di lantai, tetapi siku terangkat renggang dari rusuk, jadi yang sujud adalah tujuh anggota badan, seraya membaca tasbih minimal 3 kali.



Posisi sujud :
Kedua telapak tangan dibuka, tidak mengepal dan diletakkan sejajar dengan bahu atau telingan, kedua sikut diangkat, dijauhkan dari lambung kiri dan kanan (kecuali ketika shlat berjama’ah, kedua sikut dirapatkan ke sisi lambung). Dan jari jemari tangan dirapatkan dan menghadap kiblat, dan posisi tumit kaki dirapatkan.
Bersujudlah dengan thuma’niinah dan lakukanlah dengan menempelkan tujuh anggota badan: kening/dahi; hidung; kedua tangan; kedua lutut dan jari jemari kedua kaki kita
pada saat sujud membaca doa :

Subhaana robbiyal a’laa : 3x ,

atau membaca doa sujud lainnya …
Bangkit dari sujud sambil bertakbir lalu duduk Iftirasy (duduk diantara dua sujud), yaitu duduk dengan bertumpu pada telapak kaki kiri dan telapak kaki kanan ditegakkan, seperti pada gambar 10 b dan posisi tangan diletakkan diatas paha seperti yang terlihat pada gambar 10 a

pada posisi ini bacalah doa :
Robbighfirlii warhamnii, warfa’nii wahdinii, wa ‘aafinii warzuknii ,
atau bacaan lainnya …
Lalu sujud lagi seperti gerakan pada gambar 09.
8.Duduk antara dua sujud.
Setelah sujud bangkitlah sambil bertakbir (duduk sejenak) dengan posisi tangan mengepal / dikepalkan atau dengan membukanya seperti terlihat pada gambar dibawah ini

(Pada saat kita sudah berdiri lagi, berarti kita sudah memasuki raka’at kedua)
Pada raka’at kedua kita melakukan berdiri dengan bersedekat seperti pada gambar 03,
lalu kita membaca Surat Al Fatihah, di lanjutkan dengan membaca surat pendek atau ayat-ayat Al Qur’an.
Kemudian Ruku (gerakan no. 11),  I’tidal (gerakan no. 12), Sujud (gerakan no. 13), Duduk Iftirasy (gerakan no. 14), Sujud (gerakan no. 13).

9.Duduk tasyahud awal

Setelah sujud kedua pada raka’at kedua ini kita melanjutkan dengan gerakan Tasyahud Awal dengan posisi duduk seperti pada gambar 10 b. Namun dengan sedikit perbedaan, yaitu tangan kanan menggenggam jari tengah, manis dan kelingking, lalu jari telunjuk ditegakkan (boleh sambil jari telunjuk digerak-gerakkan).
Pada saat ini, pandangan mata harus tertuju pada telunjuk.


Pada Tasyahud awal kita membaca :

attahiyaatu lillah, wassholawaatu watthoyyibaat,
assalaamu alaikum ayyuhannabiyyu warohmatullahi wabarokaatuh,
assalamu ‘alainaa wa ‘alaa ’ibaadillaahis sholihiin,
asyhadu al laa ilaaha illallah wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu
 warosuuluhu

10. Tasyahud Akhir

Bila kita melakukan shalat dengan 2(dua) raka’at, maka kita teruskan dengan membaca Tasyahud Akhir.
Namun bila kita melakukan shalat yang raka’atnya lebih dari 2, maka Tasyahud Akhir tidak dibaca.
Melainkan dilanjutkan dengan berdiri (dengan mengucapkan takbir) dan teruskan raka’at ketiga dan seterusnya.
Pada rakaa’at ketiga dan keempat, setelah kita membaca surat Al Fatihah, langsung dilanjutkan dengan ruku (tanpa membaca surat pendek)
Adapun posisi duduk Tasyahud Akhir adalah duduk tawarruk yaitu posisi telapak kaki kanan di tegakkan, kaki kiri diletakkan dibawah kaki kanan dan pantat duduk di lantai.

Pada posisi tasyahud akhir, kita membaca doa seperti pada kita duduk tasyahud awal,

lalu diteruskan dengan membaca shalawat yang bacaannya :

allaahumma sholli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad,
kamaa shollaita ’alaa Ibroohiim wa ‘alaa aali Ibroohiim innaka hamiidun majiid,
wabaarik ‘alaa Muhammad wa’alaa aali Muhammad,
kamaa baarokta ‘alaa ibroohiim wa’alaa aali Ibroohiim innaka hamiidun majiid

Lalu diteruskan dengan membaca doa :

Allahumma innii a’uudzubika min ‘adzaabi jahannami wamin ‘adzaabil qobri
wamin fitnatil mahyaa walmamaati
wa min syarri fitnatil masiihiddajjaal

atau membaca doa lainnya

Setelah  itu kita menoleh ke kanan sambil mengucapkan salam

“Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuhu”,
dan menoleh ke kiri sambil mengucapkan salam.
Selesai






 Itulah tata cara plaksanan shalad fardhu, Semoga bermanfaat bagi kita smua..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar