Jumat, 25 Januari 2013
Hazard Dibela, Si Ball Boy Juga Dikecam
Jakarta - Sebuah sudut lain dari video insiden Eden Hazard bisa menyelamatkan pemain Chelsea itu dari hukuman skorsing. Sejumlah pihak juga menyalahkan kelakukan si anak gawang yang membuat Hazard emosi.
Insiden Hazard menendang seorang ball boy di pertandingan leg kedua semifinal Piala Liga Inggris hari Rabu (23/1/2013) membuat kehebohan. Selain terus diekspos media dan menjadi bahan pembicaraan publik, ada juga yang sampai membuat game online soal itu.
Sebuah perusahaan pembuat game, Mousebreaker, langsung menciptakan permainan sederhana terkait insiden di Liberty Stadium tersebut. Dalam gameitu, dibuatkan simulasi Hazard menjadi penendang. Bola muncul dalam keadaan dipeluk si anak gawang bernama Charlie Morgan itu. Judul game itu adalah Don't Boot the Ball Boy! (Untuk memainkan bisa cek di sini.)
Yang lebih serius, semula pihak kepolisian mengabaikan potensi membawa kasus itu ke ranah hukum. Namun, kabarnya ada perwakilan warga yang meminta polisi mengusut kasus ini dengan dugaan "penganiayaan terhadap anak-anak" -- Morgan berusia 17 tahun.
Seperti diketahui, Hazard merasa kesal pada si ball boy yang menahan bola di pinggir lapangan, di 10 menit terakhir pertandingan, ketika Chelsea masih dalam keadaan tertinggal setelah kalah 0-2 di leg pertama dari Chelsea. Kesal karena Morgan terus membekap bola dalam posisi telungkup, Hazard menendang ke bawah badan si remaja. Si ball boy beraksi kesakitan. Wasit Chris Foy kemudian mengganjar Hazard dengan kartu merah.
Walaupun perbuatan winger internasional Belgia itu dikecam banyak orang, tapi tidak sedikit pula yang membela. Salah satunya adalah mantan pemain Chelsea yang kini berprofesi sebagai kolumnis dan komentator sepakbola, Pat Nevin, yang mempertanyakan ulah si ball boy.
"Aku 100 persen pasti akan menendang bola dari bawah badan itu anak jika dia telungkup seperti itu. Aku sangat, sangat kecewa dengan kelakuan anak itu. Dia itu berakting!"
"Tugas ball boy cuma satu, yaitu memberikan bola (pada pemain). Dan apa yang dia lakukan? Dia malah menahan bola," cetus Nevin.
Manajer Fulham, Martin Jol, juga memberi sedikit pembelaan buat Hazard. "Aku bisa memahami kenapa Eden melakukan itu. Ball boy tidak seharusnya menindih bola dan bermain rugby dengan itu," tukasnya.
Kecaman pada si anak gawang dibeberkan antara lain oleh Dailymail. Charlie Morgan ternyata diketahui merupakan anak Martin Morgan, seorang direktur Swansea dan pemilik saham terbesar klub tersebut. Si ayah ditaksir punya kekayaan 42 juta poundsterling antara lain dari bisnis travel dan hotel.
Itu artinya, Charlie Morgan adalah anak gawang paling kaya di Premier League. Uniknya, ia sudah menjadiball boy sejak umur 12 tahun. Ada yang menduga, ia bertugas pada hari insiden itu karena diperintahkan bapaknya.
Hal lain, kubu Chelsea mulai berharap Hazard terbebas dari kemungkinan diskorsing tiga pertandingan. Sebabnya, ada sebuah angle lain dari video tersebut yang menunjukkan bahwa ayunan kaki Hazard mengenai bola, bukan rusuk atau perut Morgan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar