Sabtu, 21 September 2013

Gagal itu Bukan Akhir


Kegagalan itu bukanlah akhir dari usaha Anda. Malahan itu bisa menjadi awal untuk meraih kesuksesan. Gagal bisa menjadi akhir jika kita menyerah dan berhenti begitu saja. Ingatlah bahwa kegagalan itu bisa diperbaiki. Sama seperti gagal saat ulangan harian kita bisa mengikuti ulangan remidial. Mungkin saja saat kita ulangan kita salah menghitung sehingga salah. Jadi, gagal itu bisa jadi karena kecerobohan kita dalam melaksanakannya.
Entrepreneur sesukses siapapun pasti pernah gagal. Jika dia tidak pernah gagal, mungkin saja dia saat ini menjadi karyawan atau bahkan pengangguran. Mereka adalah orang yang terus mencoba, berusaha, dan pantang menyerah. Modal mereka hanyalah keyakinan. Keyakinan bahwa dia akan sukses. Mereka percaya bahwa jika mereka berhenti berusaha, sesungguhnya dia berhenti pada selangkah menuju sukses.
Diumpamakan ada dua orang penggali emas. Yang satu (anggap saja si A) semangatnya tinggi dan pantang menyerah, yang satu lagi (anggap saja si B) mudah menyerah. Mereka sama-sama telah menggali sedalam 100 meter dan si B menyerah karena tidak mendapatkan apa-apa. Sementara si A terus menggali dan akhirnya mendapatkan tambang emas terbesar di dunia yang letaknya 101 meter di bawah tanah dan si A pun menjadi orang kaya raya. Nah, seandainya si B tidak menyerah dan berusaha sedikit saja, mungkin saja dia akan seperti si A. Orang-orang seringkali menyerah ketika mereka hanya selangkah lagi menuju keberhasilan. Entrepreneur sukses pernah gagal 10 kali namun mencoba 11 kali.
Manusia tidak pernah sempurna, pasti saja ada sedikit kegagalan setiap kali mencoba. Namun, jika dikaji dan diulang kembali terus menerus, kesalahan tersebut akan berangsur hilang. Malah dengan kegagalan, kita bisa mengetahui letak kesalahan kita sehingga kita bisa memperbaikinya. Kegagalan itulah yang sering kita sebut pengalaman. Pengalaman yang membuat kita kuat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar